ILMU BEDAH ANAK

Mata kuliah bedah anak digesti dan neonatus dasar I merupakan 2 mata kuliah dalam kurikulum pendidikan bedah anak yang mempelajari kasus-kasus bedah digesti dan neonatus anak. Setelah menyelesaikan mata kuliah ini peserta didik diharapkan dapat memahami dan mengerti tentang embriologi, anatomi dan topografi kasus-kasus bedah digestif anak dan neonatus dasar, mampu menegakkan diagnosis, melakukan persiapan pra operatifmelakukan  tindakan operasi, serta perawatan pasca operasi sesuai dengan kompetensinya. Mata kuliah ini masing-masing memiliki 2 SKS dalam 1 semester yang dicapai dalam 15 kali pertemuan secara keseluruhan dengan menggunakan metode kursus online.

Dalam mata kuliah ini akan dibahas 2 kasus bedah anak digesti dan 1 kasus bedah anak neonatus yang tersering dijumpai dalam praktik klinis sehari-hari. Kasus bedah anak tersebut yaitu apendisitis akutpenyakit Hirschsprung dan malformasi anorektal (atresia ani). Apendisitis akut merupakan kondisi kegawatdaruratan akut abdomen yang harus segera diidentifikasi dan ditangani dengan manajemen yang tepat, baik konservatif maupun operasi untuk menurunkan angka morbiditas dan mortalitas. Penyakit Hirschsprung merupakan penyakit genetik kompleks yang disebabkan oleh gangguan migrasi, proliferasi dan diferensiasi sel krista neuralis saat usia embrio 5-12 minggu sehingga sistem saraf usus tidak terbentuk sempurna pada traktus gastrointestinal menyebabkan ileus fungsional pada bayi. Malformasi anorektal adalah gangguan pembentukan anus sehingga bayi tidak bisa buang air besar melalui lubang yang seharusnya.

Ketiga kasus di atas termasuk ke dalam standar kompetensi dokter yang harus dimengerti dan dipahami bagi mahasiswa S1 kedokteran, Profesi Dokter dan PPDS Bedah Anak. Dengan pembelajaran e-learning , diharapkan para mahasiswa akan dapat mempelajari dan memahami kasus-kasus bedah anak yang umum dijumpai pada praktik klinis dengan mudah dan menyenangkan. Pemberian materi berbasis audio visual akan dapat meningkatkan minat belajar mahasiswa dalam memahami kasus-kasus tersebut.

Mata kuliah ini terdiri dari: 

1. Materi modul dan referensi ilmiah

Materi yang diberikan berisi modul pembelajaran mengenai kasus bedah anak, seperti apendisitis akut, MAR, dan HSCR dan referensi ilmiah terkait.

2. Video pembelajaran

Video pembelajaran mengenai kasus-kasus bedah anak dan teknik operasi yang diharapkan dapat memudahkan pengguna (user) untuk mempelajari dan memahami kasus bedah anak. Video akan menampilkan contoh kasus, mulai dari diagnosis pasien hingga tatalaksana, yang bermanfaat dan dapat dipelajari untuk penanganan kasus pada praktik klinis. Selain itu video teknik operasi akan dapat meningkatkan tingkat kompetensi ketrampilan peserta didik dalam menangani kasus-kasus bedah anak.

3. Penugasan berupa pre test, post test, presentasi kasus dan teknik operasi.

Metode penilaian dilakukan dengan melihat dari hasil pre test, post test, presentasi kasus dan teknik operasi dari peserta didik. Kuis diberikan dalam bentuk pilihan ganda untuk mengetahui sejauh mana pemahaman pengguna mengenai kasus bedah anak, berdasarkan materi perkuliahan dan video pembelajaran yang disampaikan dalam kursus.

A. Tujuan Pembelajaran

Memahami dan menguasai penanganan kasus bedah anak dibidang digesti dan neonatus yang umum ditemui, yaitu apendisitis akut, penyakit Hirschsprung, dan Atresia Ani/Malformasi Naorektal (MAR), secara aktual berdasarkan temuan terkini/Evidence-based Medicine (EBM) dan komprehensif dari anamnesis, pemeriksaan fisik, tindakan operasi hingga komplikasi kasus-kasus tersebut.

B. Metode Penilaian

Metode penilaian dilakukan dengan pre test, post test, penugasan membuat laporan dan presentasi  kasus dan teknik operasi sesuai dengan tingkat kompetensinya.

C. Sumber Pembelajaran

  • Coran, A.G., 2012. Pediatric Surgery, 7th ed. Elsevier Saunders, Philadelphia.
  • Holcomb, G.W., Murphy, J.P., D., S.P.S., Ashcraft, K.W., 2019. Ashcrafts pediatric surgery, 7th ed. Elsevier, Amsterdam.
  • Puri, P., Höllwarth Michael E., 2019. Pediatric Surgery, 2nd ed. Springer Berlin Heidelberg, Berlin, Heidelberg.
  • Ziegler, M.M., 2014. Operative pediatric surgery, 2nd ed. McGraw-Hill Education, New York.

D. Dosen Pengampu

  1. Dr.dr. Rochadi, Sp.B., Sp.BA (K)
  2. Dr.dr. Akhmad Makhmudi, Sp.B., Sp.BA (K)
  3. dr. Nunik Agustriani, Sp.B., Sp.BA (K)
  4. dr. Andi Dwihantoro, Sp.B., Sp.BA (K)
  5. dr. Yulius Candra Adipurwadi, Sp.BA (K)
  6. dr. Gunadi, PhD., Sp.BA

Apendisitis akut merupakan penyakit tersering yang ditemukan pada pasien bedah anak. Penegakkan diagnosis apendisitis akut yang dini merupakan poin penting sehingga luaran pasien akan bisa lebih baik. Pada kasus ini akan dibahas secara seksama terkait apendisitis akut.

Tujuan Pembelajaran:
  1. Mampu menjelaskan patologi dan patogenesis terjadinya appendisitis
  2. Mampu menjelaskan gejala dan tanda klinis appendisitis
  3. Mampu menjelaskan hasil pemeriksaan laboratorium yang diperlukan
  4. Mampu menjelaskan indikasi dan mengevaluasi hasil pemeriksaan imaging dalam rangka diagnosis
  5. Mampu melaksanakan persiapan operasi pada pasien appendisitis
  6. Mampu menjelaskan indikasi dan melakukan pembedahan pada penderita appendisitis
  7. Mampu menjelaskan komplikasi appendisitis

Penyakit Hirschsprung merupakan salah satu kelainan lahir yang umum ditemui, diagnosis yang tepat dan penanganan operatif dan non-operatif yang tepat akan memberikan luaran yang baik pada pasien. Terlepas dari kelainan ini sering ditemui, patofisiologi penyakit ini masih kurang jelas. Pendekatan genetik merupakan salah satu pendekatan untuk memahami lebih lanjut dari penyakit ini.

Tujuan Pembelajaran:

  1. Mampu menjelaskan patologi dan patogenesis penyakit Hirschsprung.
  2. Mampu menjelaskan dan membuat diagnosis penyakit Hirschsprung.
  3. Mampu menjelaskan indikasi dan interpretasi hasil pemeriksaan imaging dalam rangka diagnostik penyakit Hirschsprung.
  4. Mampu menjelaskan teknik operasi dan melakukan operasi kolostomi dan operasi definitif pada penyakit hirschsprung dan mengatasi komplikasinya.
  5. Mampu melakukan persiapan pra operatif dan perawatan  pasca operatif penyakit Hirschsprung.
  6. Mampu mengenal dan menangani komplikasi pasca operasi kolostomi dan pull through

Atresia Ani/Imperforate Anus merupakan salah satu temuan klinis dari spektrum besar yang bernama Malformasi Anorektal, dengan presentasi klinis ringan dengan fistula perineum ringan atau presentasi klinis berat yang diasosiakan dengan kelaingan kongenital lainnya yang membutuhkan penanganan kompleks. Diagnostic Work-up yang komprehensif merupakan kunci dari penanganan pasien dengan atresia ani, karena penegakan diagnosis definitif dari atresia ani akan menentukan manajemen dan prognosis dari penyakit tersebut.

Tujuan Pembelajaran

  1. Mampu menjelaskan  gambaran klinis, pemeriksaan penunjang, dan menegakkan diagnosis malformasi anorektal.
  2. Mampu menjelaskan teknik operasi dan komplikasi serta penanganannya.
  3. Mampu melakukan tindakan malformasi anorektal (postero sagital anorectoplasty atau posterosagital anoplasty).
  4. Mampu melakukan persiapan  pra operasi dan perawatan pasca operasi serta mengatasi komplikasi operasi pada malformasi anorektal.