Topic outline

  • Selamat Bergabung

    Mata Kuliah: Pembiayaan Kesehatan

    Minat Social Health Insurance S2 KMK FKKMK UGM

    Uraian Singkat Mata Kuliah:

              Ketika krisis ekonomi melanda Indonesia pada tahun 1997/1998 yang berdampak terhadap krisis multidimensi telah menyebabkan sebagian besar penduduk masuk ke dalam jurang kemiskinan. Hal ini kemudian memunculkan kesadaran tentang kerentanan kondisi ekonomi yang dialami oleh masyarakat serta pentingnya perlindungan sosial bagi seluruh penduduk. Sejak saat itu, Indonesia mempunyai sistem perlindungan sosial dan terus mengalami perkembangan dan perbaikan. Hal ini sejalan dengan cita-cita bangsa Indonesia yang termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 bahwa pemerintah harus melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah, memajukan kesejahteraan umum, serta mencerdaskan kehidupan bangsa. Kemudian pasal 34 UUD 1945 juga mengamanatkan bahwa fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara dan negara wajib mengembangkan sistem perlindungan sosial dan jaminan sosial yang bersifat nasional. Perlindungan sosial ini mencakup sektor kesehatan. Terbitnya UU No. 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) pada periode ini menjadi salah satu momentum penting dalam perjalanan sistem perlindungan sosial di Indonesia, termasuk perlindungan terjadinya situasi katastropik ketika sakit. Kemudian terjadi penerapan JKN dalam sistem kesehatan di Indonesia yang dinamis. Mata kuliah ini membahas mengenai pembiayaan kesehatan di Indonesia dalam konteks ideologi, konsep, serta perkembangannya.

    Tujuan Pembelajaran:

    Setelah mengikuti mata kuliah ini para mahasiswa diharapkan untuk memahami:

    1. Ideologi Pembiayaan kesehatan berdasarkan konsep Welfare State dan Pancasila
    2. Konsep pembiayaan dalam hal resources collection, pooling, and purchasing
    3. Perkembangan BPJS sebagai Social Health Insurance dan peran Private Health Insurance
    4. Perkembangan internasional dalam pembiayaan kesehatan
    5. Perkembangan situasi pendanaan kesehatan di Indonesia.
    Modul dalam Blok:
    1. Pengantar
    2. Prinsip-prinsip Pendanaan
    3. International Setting dalam Pendanaan
    4. Private Health Insurance dan Social Health Insurance
    5. Webinar Current Issues dalam Pendanaan Kesehatan
    Tim Pengajar:
    progfile

    Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc.,Ph.D

    Program Studi Kebijakan dan Manajemen Kesehatan

    Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan

    Universitas Gadjah Mada

    trisnantoro@ugm.ac.id

    Dr. Diah Ayu Puspandari, Apt., M.Kes, MBA, AAK

    Program Studi Kebijakan dan Manajemen Kesehatan

    Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan

    Universitas Gadjah Mada

    diah.ayu.puspandari@ugm.ac.id

    Dr. drg. Yulita Hendrartini, M.Kes., AAK

    Program Studi Kebijakan dan Manajemen Kesehatan

    Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan

    Universitas Gadjah Mada

    yhendrartini@ugm.ac.id

    dr. Lutfan Lazuardi, M.Kes., Ph.D

    Program Studi Kebijakan dan Manajemen Kesehatan

    Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan

    Universitas Gadjah Mada

    lutfan.lazuardi@ugm.ac.id

    Prof. Peter A. Berman, MSc., PhD

    International Expert on Health Reform

    peter.berman@ubc.ca

    Joseph Kutzin

    International Expert of Health Financing

    joekutzin@gmail.com

     

    Novat Pugo Sambodo, S.E., MIDEC., Ph.D

    Fakultas Ekonomika dan Bisnis

    Universitas Gadjah Mada

    novat.pugo.s@ugm.ac.id

    Prof. Dr. drg. Mardiati Najib, MSc

    Fakultas Kesehatan Masyarakat 

    Universitas Indonesia

    Faozi Kurniawan, SE., Akt., MPH

    Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan

    Universitas Gadjah Mada

    muhfaozi_k@mail.ugm.ac.id

    drg. Puti Aulia Rahma, MPH, CFE

    Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan

    Universitas Gadjah Mada

    putiauliarahma@ugm.ac.id

    Vini Aristianti, MPH.,AAK

    Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan

    Universitas Gadjah Mada

    viniaristianti@mail.ugm.ac.id

  • BLOK 1. Pengantar

    Pada blok 1 pengantar, mahasiswa akan diperkenalkan dengan konsep dasar pembiayaan kesehatan, mulai dari definisi, tujuan, hingga peran dari pembiayaan kesehatan dalam mendukung keberlangsungan sistem kesehatan. Pembiayaan kesehatan diposisikan sebagai salah satu pilar penting dalam sistem kesehatan, yang menentukan akses, mutu, dan keadilan pelayanan kesehatan. Pada blok 1 juga akan diperkenalkan dengan analisis kebijakan pembiayaan menggunakan Health Account. Health Account merupakan sistem pencatatan terstruktur untuk melacak arus pembiayaan kesehatan di suatu negara, termasuk sumber dana, alokasi, dan pemanfaatannya. Dengan Health Account, pemerintah dan pemangku kepentingan dapat menilai efisiensi, keadilan, serta keberlanjutan sistem pembiayaan kesehatan, sekaligus menjadikannya instrumen penting dalam perencanaan kebijakan.

    Setelah mengikuti Blok 1, mahasiswa diharapkan mampu:

    1. Menjelaskan definisi dan tujuan pembiayaan kesehatan.
    2. Menguraikan peran pembiayaan kesehatan sebagai pilar sistem kesehatan dalam menentukan akses, mutu, dan keadilan pelayanan.
    3. Mendeskripsikan komponen utama dan alur pendanaan pada sistem Health Account.
    4. Menganalisis data Health Account untuk menilai efisiensi, keadilan, dan keberlanjutan pembiayaan kesehatan.
    5. Merumuskan rekomendasi kebijakan berbasis hasil analisis Health Account untuk perencanaan sistem pembiayaan yang lebih efektif.
  • BLOK 2. Prinsip-prinsip Pendanaan: Revenue Collection; Pooling; Purchasing dalam UHC

    Blok ini membahas tiga fungsi utama dalam pembiayaan kesehatan. Fungsi pertama Revenue collection akan menyoroti bagaimana dana kesehatan dikumpulkan dari berbagai sumber seperti pajak, premi, atau pembayaran langsung (out of pocket). Fungsi kedua Pooling akan menjelaskan mekanisme penggabungan risiko untuk menjamin solidaritas dan pemerataan biaya. Fungsi ketiga purchasing akan menekankan pada strategi pembelian jasa pelayanan kesehatan secara efisien dari penyedia pelayanan kesehatan terbaik untuk mencapai mutu dan keadilan yang optimal.

    Setelah mengikuti Blok 2, mahasiswa diharapkan mampu:

    1. Menjelaskan konsep dan mekanisme Revenue Collection beserta sumber dana seperti pajak, premi, dan pembayaran langsung.
    2. Mendeskripsikan prinsip Pooling dan cara menggabungkan risiko untuk menjamin solidaritas serta pemerataan biaya.
    3. Menguraikan strategi Purchasing dalam pembelian jasa pelayanan kesehatan secara efisien untuk mencapai mutu dan keadilan.
    4. Menganalisis keterkaitan antara Revenue Collection, Pooling, dan Purchasing dalam menjaga keberlanjutan sistem pembiayaan kesehatan.
    5. Merancang rekomendasi skema pembiayaan yang mengintegrasikan ketiga fungsi utama untuk meningkatkan efektivitas dan keadilan pelayanan kesehatan.
  • BLOK 3. International Setting: International Situation of Health Financing

    Pada blok 3 mahasiswa akan mempelajari bagaimana sistem pembiayaan kesehatan di berbagai negara dirancang, termasuk perbandingan antara negara maju dan negara berkembang. Analisis dilakukan terhadap model-model pembiayaan seperti Beveridge, Bismarck, dan sistem campuran. Selain itu akan dipelajari berbagai jenis kecurangan (moral hazard dan fraud), serta Penilaian Teknologi Kesehatan (HTA) dan menekankan kelebihan dan kelemahan penggunaan single pool dalam pembiayaan kesehatan, yakni mekanisme pengumpulan dana dalam satu wadah besar untuk menjamin pemerataan risiko. Mahasiswa diajak memahami kapan sistem ini efektif meningkatkan solidaritas dan efisiensi, serta risiko yang mungkin muncul bila tata kelola tidak transparan dan akuntabel. Diharapkan mahasiswa dapat memahami variasi konteks global serta mengambil pelajaran yang relevan untuk penguatan sistem pembiayaan kesehatan di Indonesia.

    Setelah menyelesaikan Blok 3, mahasiswa diharapkan mampu:

    1. Mendeskripsikan desain dan karakteristik sistem pembiayaan kesehatan di negara maju dan negara berkembang.
    2. Menganalisis model pembiayaan Beveridge, Bismarck, dan sistem campuran serta membandingkan kelebihan dan keterbatasannya.
    3. Mengidentifikasi dan membedakan jenis-jenis kecurangan dalam pembiayaan kesehatan, termasuk moral hazard dan fraud.
    4. Menjelaskan konsep dan proses Penilaian Teknologi Kesehatan (Health Technology Assessment/HTA) serta perannya dalam pengambilan keputusan pembiayaan.
    5. Menilai kelebihan, kelemahan, dan risiko tata kelola penggunaan single pool dalam konteks global, serta merumuskan pelajaran yang dapat diterapkan untuk memperkuat sistem pembiayaan kesehatan di Indonesia.
  • BLOK 4. Private Health Insurance dan Social Health Insurance

    Topik ini mendalami dua skema besar pembiayaan kesehatan, yaitu asuransi kesehatan swasta (PHI) dan asuransi kesehatan sosial (SHI). Mahasiswa akan mengeksplorasi peran, kelebihan, dan keterbatasan dari masing-masing skema serta bagaimana keduanya (PHI dan SHI) dapat saling melengkapi dalam mendukung cakupan kesehatan semesta (UHC) suatu negara.

    Setelah mempelajari topik ini, mahasiswa diharapkan mampu:

    1. Menjelaskan struktur, mekanisme, dan prinsip operasional asuransi kesehatan swasta (PHI) dan asuransi kesehatan sosial (SHI).
    2. Menguraikan peran masing-masing skema dalam menyediakan akses dan melindungi finansial peserta.
    3. Menganalisis kelebihan dan keterbatasan PHI serta SHI dari segi cakupan, pooling risiko, dan keadilan.
    4. Mengevaluasi cara PHI dan SHI dapat saling melengkapi dalam mencapai cakupan kesehatan semesta (UHC).
    5. Merancang strategi pembiayaan terpadu yang memaksimalkan sinergi PHI dan SHI untuk meningkatkan efektivitas dan keberlanjutan UHC.
  • Blok 5. Seri Webinar Current Issues dalam Pendanaan Kesehatan

    Pada seri webinar ini mahasiswa berkesempatan mengikuti diskusi tematik dengan pakar dan praktisi mengenai isu-isu terkini dalam pembiayaan kesehatan. Topik yang diangkat mencakup defisit dana JKN, ruang fiskal (fiscal space) dalam APBN dan APBD, termasuk Rencana Induk Bidang Kesehatan (RIBK) dan pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenai urgensi kenaikan iuran BPJS Kesehatan sebagai strategi untuk menjaga keberlanjutan dana jaminan kesehatan, inovasi pembiayaan kesehatan, strategi meningkatkan efisiensi penggunaan dana kesehatan, mulai dari strategic purchasing, pengendalian biaya obat, hingga penerapan teknologi informasi dan kecerdasan buatan (AI) dalam pembiayaan kesehatan. Melalui forum ini, mahasiswa dapat mengaitkan teori dengan praktik serta memperluas perspektif terhadap dinamika kebijakan pembiayaan kesehatan.

    Setelah mengikuti rangkaian webinar ini, mahasiswa diharapkan mampu:

    1. Menganalisis akar penyebab dan implikasi defisit dana JKN terhadap keberlanjutan sistem jaminan kesehatan nasional.
    2. Mengevaluasi konsep ruang fiskal dalam APBN dan APBD serta peran Rencana Induk Bidang Kesehatan (RIBK) dan kebijakan iuran BPJS menurut pernyataan Menteri Keuangan.
    3. Mengkritisi berbagai inovasi pembiayaan kesehatan—mulai dari strategic purchasing dan pengendalian biaya obat hingga penerapan teknologi informasi dan kecerdasan buatan—dalam konteks efisiensi dan keadilan.
    4. Mendiskusikan perspektif dan rekomendasi pakar/praktisi untuk menjaga kesinambungan pendanaan kesehatan serta memperkuat tata kelola yang transparan dan akuntabel.
    5. Merumuskan usulan kebijakan atau strategi praktis yang mengintegrasikan teori dan praktik untuk meningkatkan efisiensi penggunaan dana kesehatan dan mendukung cakupan kesehatan semesta (UHC).