Kegiatan CFHC-IPE merupakan kegiatan longitudinal selama masa pembelajaran di S1 yang melibatkan mahasiswa dari program studi Pendidikan Kedokteran, Ilmu Keperawatan, dan Gizi Kesehatan secara berkelanjutan dari semester 1 sampai dengan semester 7.
Tujuan pembelajaran dari program ini adalah memberikan pengalaman pada mahasiswa untuk mempelajari pengelolaan masalah dan mempraktikkan keterampilan profesi yang diperoleh dari masing-masing program studi secara lebih nyata, karena mahasiswa akan langsung berinteraksi dengan keluarga/masyarakat, serta bekerja sama dengan profesi yang berbeda.
Laman ini merupakan LMS untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaran untuk kegiatan CFHC-IPE Tahun 1 yang dalam pelaksanaannya dikordinasi bersama oleh Tim Koordinator Tahun 1 dan Tim CFHC-IPE.
Tim Koordinator Tahun 1:
-
dr. Widya Wasityastuti, M.Sc., M.Med.Ed., Ph.D
-
Ema Madyaningrum, S. Kep., Ns., M. Kes., Ph. D
-
Dr. dr Prima D. Ratrikaningtyas, M. Biotech
-
Dra. Neni Trilusiana, M.Kes., Ph.D
Kegiatan CFHC-IPE merupakan kegiatan longitudinal selama masa pembelajaran di S1 yang melibatkan mahasiswa dari program studi Pendidikan Kedokteran, Ilmu Keperawatan, dan Gizi Kesehatan secara berkelanjutan dari semester 1 sampai dengan semester 7.
Tujuan pembelajaran dari program ini adalah memberikan pengalaman pada mahasiswa untuk mempelajari pengelolaan masalah dan mempraktikkan keterampilan profesi yang diperoleh dari masing-masing program studi secara lebih nyata, karena mahasiswa akan langsung berinteraksi dengan keluarga/masyarakat, serta bekerja sama dengan profesi yang berbeda.
Laman ini merupakan LMS untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaran untuk kegiatan CFHC-IPE Tahun 1 yang dalam pelaksanaannya dikordinasi bersama oleh Tim Koordinator Tahun 1 dan Tim CFHC-IPE.
Tim Koordinator Tahun 1:
-
dr. Widya Wasityastuti, M.Sc., M.Med.Ed., Ph.D
-
Ema Madyaningrum, S. Kep., Ns., M. Kes., Ph.
-
Dr. dr Prima D. Ratrikaningtyas, M. Biotech.
-
Dra. Neni Trilusiana, M.Kes., Ph.D
KATA PENGANTAR
A. Latar Belakang
Semakin kompleksnya permasalahan kesehatan menuntut kerjasama antar profesi kesehatan untuk menyelesaikan masalah bersama di masyarakat. Berbagai kompetensi perlu dikuasai oleh tenaga kesehatan untuk menguatkan kerjasama antar profesi tersebut, seperti komunikasi, teamwork dan value/ethics. Kompetensi tersebut perlu dikuasai oleh tenaga kesehatan sejak dalam bangku kuliah. Dengan membiasakan kerja sama antar profesi sejak bangku kuliah, lulusan tenaga kesehatan diharapkan dapat siap bekerja di lapangan dan masyarakat.
Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada memiliki 3 lulusan profesi kesehatan, yaitu pendidikan dokter, ilmu keperawatan dan gizi kesehatan. Hal ini menjadi kesempatan besar bagi Fakultas Kedokteran untuk menerapkan pendidikan yang memfasilitasi kerjasama interoprofesi sejak dini. Program CFHC IPE merupakan program yang menggabungkan mahasiswa 3 prodi di FK-KMK untuk mempraktekkan keterampilan profesinya secara nyata di lapangan serta mendorong kolaborasi antar mahasiswa sejak dini. Keterampilan profesi diasah dengan melakukan interaksi langsung dengan masyarakat melalui pendampingan keluarga mitra secara berkelompok selama 4 tahun masa kuliah.
Tahun kedua dalam program CFHC IPE mendorong mahasiswa untuk lebih mengenal kembali keluarga mitra dengan melakukan wawancara dan penggalian faktor risiko kesehatan di keluarga. Pengenalan faktor risiko merupakan hal yang penting untuk diketahui oleh mahasiswa maupun keluarga, sehingga upaya pencegahan dapat ditentukan. Intervensi untuk mendorong perubahan faktor risiko juga lebih efisien dibandingkan upaya pengobatan karena masalah kesehatan dapat ditangani sejak awal. Oleh karena itu, tahun kedua dari program CFHC IPE akan memfokuskan upaya mahasiswa dan keluarga untuk mengenali faktor risiko dan mengambil tindakan untuk menanganinya.
PENDAHULUAN
Pembelajaran pada CFHC-IPE berlangsung sejak tahun pertama sampai tahun keempat perkuliahan di FKKMK UGM. Pada tahun kedua, mahasiswa berkesempatan untuk mengaplikasikan keterampilan yang sudah didapatkan saat kuliah untuk mencapai beberapa tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran tersebut yaitu mendorong mahasiswa semakin mengenal keluarga mitra melalui wawancara dan penggalian faktor risiko masalah kesehatan keluarga mitra. Faktor risiko masalah kesehatan keluarga merupakan hal yang penting untuk diketahui dan upaya pencegahan kemungkinan masalah kesehatan yang ada. Selain itu, mahasiswa akan didorong untuk membuat media edukasi dari faktor risiko yang ada.
Akan tetapi pada semester 4 ini, mahasiswa akan lebih menggali kemungkinan kejadian kedaruratan yang terjadi pada keluarga mitra. Mahasiswa diajak untuk mampu memahami konsep kedaruratan dan keluarga mitra lebih siap untuk menghadapi kedaruratan dan mengidentifikasi adanya populasi rentan. Selain itu, mahasiswa akan membuat media edukasi kesehatan berdasarkan rencana intervensi dan membuat first aid training (pelatihan pertolongan pertama pada kecelakaan) untuk keluarga mitra. Adapun di akhir semester, mahasiswa akan mampu melakukan kegiatan diseminasi dari seluruh aktivitas yang telah dilaksanakan di semester 4 kepada pemangku kebijakan (stakeholder) yang ada.
Seluruh aktivitas pada pembelajaran CFHC-IPE semester 4 akan diselenggarakan baik pada luar jaringan (luring) atau dalam jaringan (daring). Akan tetapi, kunjungan lapangan tetap akan dilaksanakan dengan metode luring. Dari metode luring ini, mahasiswa akan berperan aktif dalam melaksanakan program CFHC-IPE. Selama melakukan aktivitas, mahasiswa akan didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan Instruktur Lapangan (IL) dalam mengidentifikasi kedaruratan dan pemberian edukasi kesehatan mengenai kedaruratan kepada keluarga mitra.
PENDAHULUAN
Pendidikan interprofessional bagi profesi tenaga kesehatan dokter, perawat dan ahli gizi di Fakultas Kedokteran UGM menjadi suatu kebutuhan penting sama halnya dengan pendidikan terkait keilmuan profesi. Melalui Community and Family Health Care-Interprofessional Education (CFHC-IPE) yang telah diinisiasi sejak tahun 2013, pendidikan interprofesional didapatkan sejak tahun pertama masa pendidikan sampai dengan tahun keempat di Fakultas Kedokteran UGM.
Pendidikan interprofessional melalui CFHC-IPE dikemas dalam kurikulum di setiap tahunnya. Pada tahun ketiga, pendidikan interprofessional ditekankan pada penentuan prioritas masalah, pembuatan rencana aksi dan implementasinya pada komunitas kecil yaitu dasawisma. Di tahun ketiga, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan kompetensi utama CFHC-IPE yaitu memiliki kemampuan komunikasi yang efektif, berbagi peran dan tanggung jawab, bekerja sama dalam tim dan menerapkan nilai dan etik pada penentuan prioritas masalah kesehatan di komunitas serta rencana aksi dan implementasinya.
Modul ini disusun untuk membantu dosen pembimbing dan mahasiswa untuk mengetahui tujuan pembelajaran di tahun III, kegiatan selama semester 5 dan 6 serta materi dalam penentuan prioritas masalah kesehatan di komunitas. Selain dari modul ini kami juga berharap dosen dan mahasiswa dapat menggali informasi ilmiah lain terkait pendidikan interprofessional khususnya pada topik intervensi kesehatan komunitas.
Kami sangat terbuka dengan setiap kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan CFHC-IPE khususnya di tahu ketiga. Semoga kegiatan CFHC-IPE di tahun ketiga ini dapat menjadi sumber inspirasi bagi kita semua untuk mewujudkan pendidikan interprofesional yang unggul di Indonesia.
PENDAHULUAN
Pendidikan interprofessional bagi profesi tenaga kesehatan dokter, perawat dan ahli gizi di Fakultas Kedokteran UGM menjadi suatu kebutuhan penting sama halnya dengan pendidikan terkait keilmuan profesi. Melalui Community and Family Health Care-Interprofessional Education (CFHC-IPE) yang telah diinisiasi sejak tahun 2013, pendidikan interprofesional didapatkan sejak tahun pertama masa pendidikan sampai dengan tahun keempat di Fakultas Kedokteran UGM.
Pendidikan interprofessional melalui CFHC-IPE dikemas dalam kurikulum di setiap tahunnya. Pada tahun ketiga, pendidikan interprofessional ditekankan pada penentuan prioritas masalah, pembuatan rencana aksi dan implementasinya pada komunitas kecil yaitu dasawisma. Di tahun ketiga, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan kompetensi utama CFHC-IPE yaitu memiliki kemampuan komunikasi yang efektif, berbagi peran dan tanggung jawab, bekerja sama dalam tim dan menerapkan nilai dan etik pada penentuan prioritas masalah kesehatan di komunitas serta rencana aksi dan implementasinya.
Modul ini disusun untuk membantu dosen pembimbing dan mahasiswa untuk mengetahui tujuan pembelajaran di tahun III, kegiatan selama semester 5 dan 6 serta materi dalam penentuan prioritas masalah kesehatan di komunitas. Selain dari modul ini kami juga berharap dosen dan mahasiswa dapat menggali informasi ilmiah lain terkait pendidikan interprofessional khususnya pada topik intervensi kesehatan komunitas.
Kami sangat terbuka dengan setiap kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan CFHC-IPE khususnya di tahu ketiga. Semoga kegiatan CFHC-IPE di tahun ketiga ini dapat menjadi sumber inspirasi bagi kita semua untuk mewujudkan pendidikan interprofesional yang unggul di Indonesia.
PENDAHULUAN
Wilayah Indonesia, termasuk daerah rawan bencana, disebabkan oleh karena posisi geografis yang terletak pada konfigurasi geologis pertemuan 3 (tiga) lempeng tektonik di dunia yaitu: Lempeng Australia di selatan, Lempeng Euro-Asia di bagian barat dan Lempeng Samudra Pasifik di bagian timur, yang dapat menunjang terjadinya sejumlah bencana. Undang – undang Nomor 24 Tahun 2007 mendefinisikan bencana adalah “peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis”. Upaya penyadaran kepada masyarakat untuk mengurangi risiko bencana harus terus dilakukan. Salah satu aktor penting yang diharapkan bisa menjadi motor penggerak dalam usaha pengurangan risiko bencana adalah mahasiswa. Paradigma yang terbentuk di sebagian besar kalangan mahasiswa dan akademisi selama ini terkait bencana adalah selalu mengenai respon darurat saat bencana terjadi. Padahal ada tahapan yang tak kalah penting untuk dikerjakan yaitu menyiapkan diri sebelum bencana terjadi sehingga bisa meminimalisir dampak akibat bencana.
FK-KMK UGM merupakan Fakultas Kedokteran pertama di Indonesia yang memasukkan materi manajemen bencana di kurikulum baik untuk mahasiswa kedokteran umum, keperawatan, dan gizi kesehatan. Hal ini ditempuh sebagai salah satu upaya FK-KMK UGM berkontribusi dalam menyiapkan calon tenaga kesehatan untuk siap dalam menghadapi bencana sejak menjadi mahasiswa ataupun ketika mereka sudah menjadi tenaga kesehatan. Upaya kesiapsiagaan dengan meningkatkan kapasitas calon tenaga kesehatan menjadi prioritas FK-KMK UGM. Hasil penelitian menyatakan bahwa dalam dekade terakhir ini kapasitas tenaga kesehatan masih rendah dalam menghadapi bencana terutama untuk aspek kepemimpinan, kesiapsiagan dan kolaborasi. Tenaga kesehatan baik jika bekerja sesuai kompetensinya tetapi mengalami kekacauan dalam kolaborasi dan melaksanakan manajemen bencana. Padahal manajemen bencana membutuhkan pendekatan multidisiplin dengan kemampuan kolaborasi baik di internal kesehatan, eksternal, dan interaksi dengan masyarakat.
Oleh karena itu, Tahun IV CFHC IPE mengangkat tema tentang Emergency and Disaster in Community yang merupakan pembelajaran dan pelatihan manajemen bencana bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM yang terdiri dari tiga prodi (Pendidikan Kedokteran, Ilmu Keperawatan dan Gizi Kesehatan). Dimana mahasiswa tersebut mampu untuk berkolaborasi secara baik dan terlatih turut serta dalam penanggulangan bencana baik untuk saat ini sebagai mahasiswa ataupun ketika kedepannya mereka menjadi tenaga kesehatan.